Jumat, 27 Januari 2012
tips agar luka tak menimbulkan bekas
Berbagai kecelakaan baik ringan atau berat bisa menimbulkan goresan dan bekas luka di kulit. Untuk itu ketahui langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya bekas luka. Tersandung trotoar, teriris pisau dapur atau terkena benda tajam lain akan menimbulkan luka, jika tidak ditangani dengan benar maka luka ini akan menimbulkan bekas di kulit yang bisa mengurangi kepercayan diri seseorang.
Ahli kulit atau dermatologis memberikan tips cepat dalam merawat luka ringan dan goresan agar tidak menimbulkan bekas luka, seperti dikutip dari WebMD, Selasa (8/11/2011) yaitu:
1. Membersihkan luka dan sekitarnya
Usahakan untuk membersihkan luka dengan air dingin kemudian mensterilkan dari pecahan atau kotoran yang menempel menggunakan pinset yang sudah disterilkan dengan alkohol. Lalu bersihkan dengan lembut daerah sekitar luka dengan saun dan kain lap. Hindari penggunaan sabun keras, hidrogen peroksida dan yodium karena tidak baik untuk bersihkan luka dan menunda penyembuhan.
2. Usahakan untuk tetap tertutup
Menutup luka bisa membantu mencegah masuknya bakteri, kotoran dan iritasi lainnya serta menjaga kelembaban luka untuk mempercepat penyembuhan. Menjaag luka tertutup dan lembab membantu mengurangi munculnya bekas luka.
3. Jangan mengorek-orek atau menggaruk luka dan koreng
Ketika terjadi luka maka sel darah putih akan menyerang bakteri penyebab infeksi dan sel darah merah, fibrin serta platelet membuat gumpalan di atas luka. Dalam waktu singkat akan terbentuk koreng. Jika digaruk atau dicabut maka tidak hanya membuka luka kembali dan memberi kesempatan bakteri untuk masuk, tapi menciptakan bekas luka yang lebih besar.
Meski begitu beberapa orang ada yang lebih rentan terhadap jaringan parut dan bagian tubuh tertentu (dada, bahu, punggung) lebih rentan terhadap luka. Bekas luka cenderung berkembang di daerah kulit yang berada dibawa ketegangan atau tertarik.
Bekas luka yang terbentuk umumnya berwarna pucat dan datar. Tapi jika bekas luka yang muncul menonjol biasa disebut dengan hipertrofik atau keloid bekas luka yang terjadi ketika tubuh memproduksi kolegan terlalu banyak. Namun dalam beberapa kasus, luka yang terjadi kadang butuh bantuan medis untuk mencegah atau mengurangi jaringan parut terutama jika:
- Perdarahan berat dan tidak berhenti setelah 5-10 menit dari pemberian tekanan langsung
- Luka yang muncul dalam atau lebih dari 0,5-1 cm
- Luka terletak di dekat mata atau di wajah
- Lukanya kotor atau disebabkan oleh benda kotor dan berkarat
- Luka berasal dari gigitan binatang atau manusia
- Sangat menyakitkan atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, keluar cairan kuning atau hijau, bengkak, demam, menggigil, nyeri tubuh dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sumber : detikhealth.com
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar